Analisis Build Time Continuous Integration pada Multi Node Jenkins Menggunakan Metode Cache
DOI:
https://doi.org/10.32664/smatika.v15i01.2034Kata Kunci:
cache, Continuous Integration, Continuous Deployment, Docker, JenkinsAbstrak
Dalam era pengembangan perangkat lunak yang modern, kecepatan dan efisiensi proses build aplikasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan produktivitas tim developer. Jenkins sebagai alat CI/CD yang populer dapat dimanfaatkan untuk menjalankan proses build secara terdistribusi di beberapa server. Namun, build time yang tinggi tetap menjadi tantangan, terutama untuk aplikasi berbasis container yang memerlukan banyak dependensi dan tahap kompilasi. Penelitian ini mengusulkan metode optimasi build time dengan menggunakan cache. Metode ini memanfaatkan cache untuk menyimpan artefak build yang sering digunakan, sehingga mengurangi waktu yang diperlukan untuk proses kompilasi ulang pada build berikutnya. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen dengan membandingkan build time aplikasi berbasis container sebelum dan sesudah penerapan metode caching. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode cache pada aplikasi berbasis container dapat meningkatkan kecepatan build time hingga 43 - 76%. Hal ini menunjukkan bahwa metode cache sangat efektif dalam meningkatkan efisiensi build time pada arsitektur multi-node Jenkins. Dengan demikian, optimasi ini tidak hanya meningkatkan kecepatan proses build, melainkan juga dapat mengurangi konsumsi sumber daya komputasi, sehingga mendukung praktik CI/CD yang lebih efisien dan hemat biaya
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis telah menyetujui bahwa pemegang hak cipta adalah SMATIKA Jurnal. Dan Author berhak menyebarkan artikel tanpa seijin SMATIKA jurnal.