Implementasi Sistem-informasi Desa Berbasis Arsitektur Microservices

Abstrak

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik, yaitu sistem tersebut dapat memberikan penyajian informasi yang sederhana, dan juga harus mampu bertahan dan beradaptasi dengan gangguan. Resiliensi adalah kemampuan suatu benda untuk menghadapi gangguan dan beradaptasi. Arsitektur sistem informasi yang kurang tahan terhadap elastisitas adalah arsitektur monolitik dimana sistem backend dan frontend digabungkan dalam satu tempat dari segi fungsionalitas dan layanan, selain itu arsitektur monolitik juga menjalankan semua logika dalam satu server aplikasi. Arsitektur microservices memungkinkan pengembangan fungsionalitas dalam sebuah aplikasi atau sistem informasi untuk didekomposisi menjadi beberapa bagian layanan kecil, memungkinkan layanan untuk mengelola sumber daya dengan baik dan menjadi layanan kecil yang saling berhubungan. Dalam studi ini, studi kasus fokus pada masalah dalam sistem informasi desa Pengalangan, seperti persyaratan sistem yang berubah dengan cepat, pembuatan laporan yang memakan waktu karena proses pengumpulan data masih manual, ketergantungan hanya pada satu teknologi untuk aksesibilitas, tumpukan Manajemen, lebih banyak file, perlunya kemudahan dalam menambah fitur sistem yang mudah, desa yang sudah menggunakan sistem informasi memiliki masalah keamanan sistem, pengembangan sistem tidak mudah karena harus merombak sistem yang ada. Perancangan sistem informasi desa dengan arsitektur microservice merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem informasi berbasis arsitektur monolitik khususnya sistem informasi desa pengalangan. Dengan menggunakan arsitektur layanan mikro, dimungkinkan untuk menjaga keamanan sistem, meningkatkan kinerja layanan desa dan menjadi lebih cepat dan lebih mudah untuk menskalakan proses bisnis pada sistem.